JAKARTA, KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam kondisi yang baik.
Hingga 29 Desember 2016, IHSG ditutup pada posisi 5.302,7, meningkat 15,45 persen dibandingkan posisi penutupan periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan IHSG sebesar 15,45 persen tersebut merupakan pertumbuhan indeks terbaik kedua di Asia dan ranking kelima di dunia,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam konferensi pers akhir tahun 2016 di Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Muliaman menjelaskan, dari sisi pertambahan jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tahun 2016 ini BEI berhasil menambah 16 emiten saham baru.
Live World Indices are powered by Investing.com
31 Desember 2016
30 Desember 2016
Top Gainer Saham Bank 30 Desember 2016
Hari ini merupakan akhir perdagangan saham di tahun 2016 walaupun IHSG di tutup melemah pada 5.296.711 atau turun 0.110%. Namun IHSG naik 15,32% sepanjang 2016. Khusus saham perbankan berikut adalah TOP 10 saham bank yang mengalami penguatan pada hari ini:
29 Desember 2016
Bank Permata (BNLI) Lunasi Obligasi Berkelanjutan Tahun 2013 Senilai Rp689,64 Miliar
Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank Permata Tbk. (BNLI) melakukan pelunasan obligasi jatuh tempo, yakni Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2013 dengan total nilai Rp689,64 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan Kamis (28/12/2016) mengumumkan bahwa sehubungan dengan Obligasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2013 Seri B yang jatuh tempo pada 24 Desember 2016 dengan nilai pokok sebesar Rp672 miliar, maka perseroan siap melakukan pelunasan obligasi jatuh tempo tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan Kamis (28/12/2016) mengumumkan bahwa sehubungan dengan Obligasi Berkelanjutan I Bank Permata Tahap I Tahun 2013 Seri B yang jatuh tempo pada 24 Desember 2016 dengan nilai pokok sebesar Rp672 miliar, maka perseroan siap melakukan pelunasan obligasi jatuh tempo tersebut.
28 Desember 2016
Saham Bank di 2017 Masih Menarik Investor
Jakarta – Research Analyst PT OSO Securities Riska Afriani meyakini, saham-saham di sektor perbankan pada 2017 masih menarik untuk dikoleksi investor. Hal ini sejalan dengan arah pemerintah yang menginginkan suku bunga bank menjadi single digit, dan menjadi katalis positif bagi pergerakan saham perbankan di 2017.
Dengan adanya kebijakan tersebut, kata dia, maka permintaan atau demand kredit diproyeksi akan meningkat atau lebih baik dari 2016. Menurutnya, pertumbuhan saham sektor perbankan di tahun ini berada dibawah rata-rata pertumbuhan saham industri lainnya. Saham di sektor perbankan pertumbuhannya hanya sebesar 11% atau lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan saham industri lainnya yang rata-rata mampu berada di atas 15%.
Dengan adanya kebijakan tersebut, kata dia, maka permintaan atau demand kredit diproyeksi akan meningkat atau lebih baik dari 2016. Menurutnya, pertumbuhan saham sektor perbankan di tahun ini berada dibawah rata-rata pertumbuhan saham industri lainnya. Saham di sektor perbankan pertumbuhannya hanya sebesar 11% atau lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan saham industri lainnya yang rata-rata mampu berada di atas 15%.
27 Desember 2016
Tekan Cost of Fund, BTN Genjot Dana Murah
INILAHCOM, Jakarta-PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) punya strategi meningkatkan penghimpunan dana murah sekaligus untuk memperkokoh struktur pendanaan.
Caranya, berupa kegiatan menggelar penarikan undian Serba Untung (SERBU) BTN 2016 di berbagai daerah. Kali ini, perseroan menggelar penarikan serupa di Kantor Wilayah Surabaya.
Direktur Consumer Banking Bank BTN Handayani mengatakan, melalui penarikan undian SERBU BTN 2016, perseroan tak hanya ingin mengapresiasi nasabah di Jakarta tapi juga di kota-kota lainnya.
Caranya, berupa kegiatan menggelar penarikan undian Serba Untung (SERBU) BTN 2016 di berbagai daerah. Kali ini, perseroan menggelar penarikan serupa di Kantor Wilayah Surabaya.
Direktur Consumer Banking Bank BTN Handayani mengatakan, melalui penarikan undian SERBU BTN 2016, perseroan tak hanya ingin mengapresiasi nasabah di Jakarta tapi juga di kota-kota lainnya.
PT Bank Jatim akan Lakukan Buyback Saham
INILAHCOM, Jakarta - PT Bank Pembangunan Jatim Tbk (BJTM) akan melakukan pembelian kembali saham untuk pelaksanaan program long term insentive manajemen dan pegawai maksimal Rp1,2 miliar.
Rencana ini akan secara bertahap dilakukan sejak 1 Februari 2017 sampai dengan 1 Juni 2017. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI.
Pelaksanaan transaksi pembelian saham akan dilaksanakan berdasakrna pertimbangan dari direksi perseroan melalui BEI. Perseroan akan meminta persetujuan RUPS yang akan dilakukan pada 31 Januari 2017 di Surabaya.
Rencana ini akan secara bertahap dilakukan sejak 1 Februari 2017 sampai dengan 1 Juni 2017. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI.
Pelaksanaan transaksi pembelian saham akan dilaksanakan berdasakrna pertimbangan dari direksi perseroan melalui BEI. Perseroan akan meminta persetujuan RUPS yang akan dilakukan pada 31 Januari 2017 di Surabaya.
Label:
2017,
BJTM,
Buyback,
Kode Emiten
17 Desember 2016
Mandiri Andalkan Kredit Infrastruktur di 2017
Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) melihat prospek cerah untuk kredit korporasi di tahun depan, khususnya sektoral infrastruktur. Hal tersebut sejalan dengan program Pemerintah dalam melakukan percepatan di sektor infrastruktur.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya menargetkan porsi pembiayaan ke sektor tersebut bisa mencapai 50-60% dari total porsi kredit korporasi di tahun depan.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan, pihaknya menargetkan porsi pembiayaan ke sektor tersebut bisa mencapai 50-60% dari total porsi kredit korporasi di tahun depan.
11 Desember 2016
Saham Bank Daerah (BJBR, BJTM, BEKS)
BJBR Vs BJTM Vs BEKS (Update: 19 Des 2016)
FUNDAMENTAL | BJBR | BJTM | BEKS |
Sales Growth * | 8.20% | 2.82% | -55.16% |
Gross Profit Growth * | 0% | 0% | 0% |
Op. Profit Growth ** | 19.85% | 32.41% | 38.21% |
Net Profit Growth ** | 14.64% | 22.83% | -76.87% |
Market Cap * | 21,119B | 8,582B | 2,651B |
PER *** | 13.62x | 7.70x | -7.00x |
BVPS *** | 1,035.87 | 488.53 | 13.11 |
PBV *** | 2.12x | 1.19x | 4.43x |
ROA *** | 1.53% | 2.22% | -7.71% |
ROE *** | 15.60% | 15.43% | -63.17% |
EV/EBITDA ** | 70.39 | 42.22 | 48.65 |
Debt/Equity ** | 9.52 | 6.15 | 6.33 |
Note:
*Quarter to Quarter, **Actual Quarter, ***Annualized |
Label:
Bank Pemda,
BEKS,
BJBR,
BJTM,
SahamBank
01 Desember 2016
Saham Bank 30 November 2016
Symbol | Company | Price* | Change | % | Volume | Avg Volume |
$BMAS | Bank Maspion Indonesia Tbk. | 380 | 40 | 11.76% | 200 | 18k |
$ARTO | Bank Artos Indonesia Tbk. | 154 | 10 | 6.94% | 200 | 778 |
$NISP | Bank OCBC NISP Tbk. | 1750 | 90 | 5.42% | 300 | 18k |
$BNLI | Bank Permata Tbk | 555 | 25 | 4.72% | 9m | 7m |
$BGTG | Bank Ganesha Tbk. | 81 | 3 | 3.85% | 433k | 727k |
$AGRS | Bank Agris Tbk. | 93 | 3 | 3.33% | 500 | 62k |
$BBRI | Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. | 10900 | 350 | 3.32% | 57m | 24m |
$BBKP | Bank Bukopin Tbk. | 640 | 20 | 3.23% | 3m | 4m |
$BJBR | Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk | 1550 | 45 | 2.99% | 15m | 12m |
$BNII | Bank Maybank Indonesia Tbk. | 354 | 8 | 2.31% | 11m | 14m |
$PNBN | Bank Pan Indonesia Tbk | 735 | 15 | 2.08% | 9m | 4m |
$BBTN | Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. | 1650 | 30 | 1.85% | 18m | 14m |
Langganan:
Postingan (Atom)